Isnin, 24 Mei 2010

predicate




The subject tells what the sentence is about and the predicate tells something about the subject.


ISLAM is the subject, what's the predicate?

bila di persimpangan ini, ramai yang sudah mula keliru dan pening.
kita keliru bagaimana form sebenar anutan yang kita paut yang di kehendaki dari risalah agung terakhir, iaitu agama ISLAM.


oleh kerana jauhnya jarak masa kita dan Rasulallah, dan hebatnya saingan2 pengaruh luar yang bukan berasal dari risalah ini yang mewarnai kehidupan kita sejak kita kecil.... sejak kita membuka mata, dan mungkin sampai kita menutup mata...

hari ini, muslimin tiada payung negara buat dia berlindung, tiada lagi masyarakat sebenar2 muslim untuk kita contohi.... yang ada hanya beberapa serpihan2 yang kembali ingin menggagahkan bangun

saya tidak pasti, berapa percent sahaja ISLAM yang praktikal yang sampai kepada kita...
that's why..

ada yang bersolat, elok cukup 5 waktu, tetapi ber-short....

ada yang bersemangat habis bila demo halang guna nama ALLAH pada kristian, tapi subuh seminggu sekali...

ada yang soleh, mat masjid, tapi bercouple...

ada yang, subhanallah, berkopiah, bersongkok, tapi merokok....

ada baik pengetahuan agamanya, tapi adab ukhwah, dan kata2 masih belum mampu di kawal....





maka kita harus mengembalikan diri kita kepada penghayatan sebenar al-Quran...
hadits sebagai huraian teoritis, dan generasi awal muslimin sebagai model praktikal...


kehidupan kita harus sentiasa berhubung dengan generasi awal ini.... menghayati seperti mana mereka, kecenderungan, gerak geri, keutamaan, obsesi harus sentiasa seiring....


risalah ISLAM ini bukan sekadar revealation of the Holy Quran
tapi risalah ini ialah "zaman Quran", bermulanya ayat pertama diturunkan hinggalah pembawa risalah ini wafat....

يَـٰٓأَيُّہَا ٱلنَّاسُ قَدۡ جَآءَكُم بُرۡهَـٰنٌ۬ مِّن رَّبِّكُمۡ وَأَنزَلۡنَآ إِلَيۡكُمۡ نُورً۬ا مُّبِينً۬ا
Wahai sekalian umat manusia! Sesungguhnya telah datang kepada kamu: Bukti dari Tuhan kamu dan Kami pula telah menurunkan kepada kamu (Al-Quran sebagai) Nur (cahaya) yang menerangi (segala apa jua yang membawa kejayaan di dunia ini dan kebahagiaan yang kekal di akhirat kelak).
(an-Nisa' (4); 174)


أَلَمۡ يَأۡنِ لِلَّذِينَ ءَامَنُوٓاْ أَن تَخۡشَعَ قُلُوبُہُمۡ لِذِڪۡرِ ٱللَّهِ وَمَا نَزَلَ مِنَ ٱلۡحَقِّ وَلَا يَكُونُواْ كَٱلَّذِينَ أُوتُواْ ٱلۡكِتَـٰبَ مِن قَبۡلُ فَطَالَ عَلَيۡہِمُ ٱلۡأَمَدُ فَقَسَتۡ قُلُوبُہُمۡ‌ۖ وَكَثِيرٌ۬ مِّنۡہُمۡ فَـٰسِقُونَ
Belum sampaikah lagi masanya bagi orang-orang yang beriman, untuk khusyuk hati mereka mematuhi peringatan dan pengajaran Allah serta mematuhi kebenaran (Al-Quran) yang diturunkan (kepada mereka)? Dan janganlah pula mereka menjadi seperti orang-orang yang telah diberikan Kitab sebelum mereka, setelah orang-orang itu melalui masa yang lanjut maka hati mereka menjadi keras dan banyak di antaranya orang-orang yang fasiq (derhaka).
(al-Hadid(57); 16)